PERBEDAAN KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK, KOMPOSISI PROKSIMAT, KADAR KALIUM DAN MAGNESIUM PADA SMOOTHIE MENTIMUN (Cucumis sativus Linn.) DENGAN USIA PANEN YANG BERBEDA
DOI:
https://doi.org/10.63071/d53bes54Keywords:
hipertensi, Usia Panen, mentimunAbstract
Hipertensi merupakan salah satu penyakit paling umum yang banyak disandang oleh masyarakat. Mentimun menjadi salah satu pangan yang dapat digunakan sebagai alternatif penanganan hipertensi karena memiliki banyak kandungan gizi dan manfaat di dalamnya. Masyarakat biasanya mengonsumsi mentimun dengan usia panen 30-35 hari setelah tanam
(hst). Namun, mentimun usia tua (40-50 hst) memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh usia panen mentimun terhadap sifat organoleptik dan kandungan gizi smoothie mentimun. Penelitian ini merupakan true experimental design dengan metode rancangan acak lengkap dengan penggunaan mentimun usia 35 dan 50 hst dalam smoothie mentimun. Hasil penelitian menunjukkan usia panen berpengaruh terhadap mutu hedonik parameter warna, aroma, rasa, dan kekentalan. Namun usia panen hanya berpengaruh pada hedonik parameter warna smoothie mentimun. Analisis zat gizi menunjukkan bahwa usia panen yang digunakan tidak mempengaruhi kandungan gizi smoothie mentimun karena nilai gizi kedua smoothie mentimun relatif sama. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara smoothie mentimun dengan usia 35 dan 50 hst terhadap sifat organoleptik, kandungan proksimat, kadar kalium dan magnesium. Smoothie mentimun dapat dijadikan sebagai alternatif pangan pengendalian hipertensi.