PENENTUAN UMUR SIMPAN TELUR PUYUH BACEM DAN PINDANG “READY TO EAT” KEMASAN STERIL RETORT POUCH DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING
DOI:
https://doi.org/10.63071/s2g25660Keywords:
telur puyuh, umur simpan , ASLT, StuntingAbstract
Telur puyuh merupakan perishable food yang berpotensi sebagai produk untuk mengatasi stunting.Tujuan penelitian ini untuk menentukan umur simpan produk inovasi olahan telur puyuh bacem dan pindang kemasan retort pouch dengan metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) melalui pendekatan Arhenius dengan uji nilai TBA (Thiobarbituric Acid) serta
uji pendukung yaitu TPC (Total Plate Count), sensoris, dan fisik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan faktor suhu (40°C, 50°C dan 60 °C) dan waktu penyimpanan (0 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari, dan 35 hari). Data dianalisis menggunakan Analisys Of Varian (ANOVA) dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test
(DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan penelitian ini diperoleh umur simpan telur puyuh bacem dan pindang kemasan steril retort pouch sebesar 9 bulan dan 3 bulan. Nilai TBA, tekstur dan warna (L, a. dan b) mengalami peningkatan seiring bertambahnya suhu dan waktu penyimpanan. Sedangkan Nilai TPC bakteri sebesar <101 cfu/gr untuk periode penyimpanan 0,21,28, dan 35 hari pada suhu penyimpanan 40 ℃, 50 ℃, 60 ℃ pada sampel telur puyuh bacem dan pindang kemasan steril retort pouch. Oleh karena itu, telur puyuh bacem dan pindang kemasan steril dapat menjadi alternatif produk dalam mengatasi stunting.