PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK ATSIRI KAPULAGA (Elettaria cardamomum) SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI DALAM PENINGKATAN STABILITAS OKSIDATIF MINYAK KEDELAI SELAMA PROSES PENYIMPANAN
DOI:
https://doi.org/10.63071/rqetm854Keywords:
antioksidan, minyak atsiri kapulaga, minyak kedelai, penyimpanan, stabilitas oksidatifAbstract
Reaksi oksidasi merupakan salah satu penyebab utama kerusakan dan penurunan mutu minyak nabati, termasuk minyak kedelai. Minyak kedelai kaya akan asam lemak tak jenuh, terutama PUFA (polyunsaturated fatty acid), yang membuatnya lebih mudah teroksidasi. Reaksi oksidasi ini dapat menghasilkan senyawa yang bersifat radikal, senyawa toksik, dan senyawa pembentuk rasa yang tidak diinginkan (off-flavour) dalam minyak kedelai selama penyimpanan. Penurunan kualitas akibat reaksi oksidasi pada minyak ini dapat dicegah dengan penambahan komponen antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek penambahan minyak atsiri kapulaga pada tiga konsentrasi berbeda (5%, 10%, dan 15% v/v) terhadap nilai asam dan nilai peroksida minyak kedelai, yang diamati pada berbagai waktu dan suhu penyimpanan. Penelitian ini diawali dengan karakterisasi aktivitas antioksidan minyak atsiri kapulaga, meliputi kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, dan kemampuan penangkal radikal bebas (IC50). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total kadar senyawa fenolik dalam minyak kapulaga adalah 56,32 ± 2,04 mg GAE/gram; total flavonoid sebesar 40,10 ± 11,66 mg QE/gram; dan nilai IC50 sebesar 501,37 ppm. Penambahan minyak kapulaga sebagai antioksidan alami dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% mampu meningkatkan stabilitas oksidatif minyak kedelai secara signifikan selama penyimpanan. Peningkatan waktu penyimpanan dan suhu penyimpanan mengakibatkan tingkat oksidasi yang lebih tinggi.