POTENSI TISANE DARI KELOR (Moringa oleifera), KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni), AKAR MANIS (Glycyrrhiza glabra), SECANG (Caesalpinia sappan) SEBAGAI ANTIBAKTERI
DOI:
https://doi.org/10.63071/wxtz2p39Keywords:
tisane, antibakteri, ALT, AKKAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan tisane dari kelor, kayu manis, akar manis, dan secang terhadap E. coli dan mengetahui keamanannya ketika dikonsumsi menggunakan uji ALT dan AKK. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) baik untuk uji ALT, AKK, maupun daya hambat. Pada uji daya hambat data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Tukey. Sampel pada penelitian berupa seduhan tisane dari kelor, kayu manis, akar manis dan secang yang diformulasikan menjadi 4 formula tisane. Pada uji ALT koloni yang dihitung antara 25-250 koloni. Hasil dari uji ALT menunjukkan bahwa semua formula memenuhi standar BPOM No. 13 tahun 2019. Pada uji AKK koloni yang dihitung antara 15-150 koloni. Hasil dari uji AKK menunjukkan bahwa semua formula memenuhi standar BPOM No. 13 tahun 2019. Hasil dari uji daya hambat menunjukkan bahwa semua formula dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli walaupun dalam kategori lemah. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tisane memiliki potensi sebagai antibakteri dan aman untuk dikonsumsi.